22 November 2024

Teknoprener Muda di Batam Agar Terus Berinovasi

2 min read

Kegiatan Prakualifikasi Teknoprener Muda Pemula Kementerian Pemuda dan Olahraga digelar untuk menyeleksi 5 pemuda pelaku usaha kecil terbaik untuk kategori penerapan inovasi teknologi di Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (23/10)

“Kami memberikan kesempatan pada 30 teknoprener muda untuk melakukan adu gagasan bisnis dalam acara Prakualifikasi Teknoprener Muda Pemula di Kota Batam ini. Acara ini akan menentukan lima peserta terbaik berdasarkan inovasi teknologi yang mereka terapkan dalam bisnis rintisannya. Selain itu, juga akan diberikan hadiah berupa uang tunai sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi kami atas prestasinya,” ungkap Supadi Kepala Bidang Pemetaan dan Penelusuran Iptek Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda Kemenpora dalam sesi sosialisasi kegiatan tersebut.

Supadi mengatakan, hadiah uang tunai yang diberikan sebesar Rp 8 juta per orang diharapkan dapat memberikan motivasi bagi para peserta seleksi untuk terus berkarya melalui inovasinya. Para teknoprener muda di kota Batam sudah waktunya untuk menjadi teknoprener yang mampu mengelola dan mengembangkan bisnis rintisannya sebagai bentuk partisipasinya dalam memperkuat daya saing ekonomi lokal.

Kemenpora akan selalu berkomitmen untuk memberdayakan para pelaku usaha kecil berbasis teknologi di berbagai kabupaten kota di Indonesia. Batam, sebagai salah satu kota kontributor pembangunan ekonomi nasional, para pemudanya perlu diberdayakan sehingga diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi teknoprener muda yang mandiri, inovatif dan berdaya saing sebagai perwujudan dari amanah Undang-Undang Nomor 40/2009 tentang Kepemudaan.

Dia juga menambahkan bahwa kegiatan prakualifikasi teknoprener muda di Kota Batam tersebut dilaksanakan dengan bermitra dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam, selaku stakeholder di daerah yang membina para pelaku usaha kacil termasuk pelaku usaha di kalangan pemuda yang baru mulai merintis usahanya.

“Kami berharap para entreprener muda yang berbasis teknologi ini akan semakin terinspirasi dan termotivasi dengan kegiatan ini. Langkah ini sebagai salah satu upaya pemerintah bagi para pelaku usaha kecil agar lebih memprioritaskan aspek inovasi teknologi pada usahanya. Intinya, hanya dengan terus berinovasilah akan terjadi penguatan daya saing dan kemandirian para pelaku usaha kecil dimanapun,” kata Supadi.

Dia melanjutkan, agar penilaian bisa obyektif, Kemenpora akan menghadirkan tiga juri untuk memberikan penilaian pada setiap peserta yang mempresentasikan gagasan inovasi pada usahanya. Aspek yang dinilai antara lain seputar inovasi teknologi yang diterapkan, kesiapan dan penguasaan bisnis yang dirintisnya, prospek atau kelayakan usahanya dalam menghadapi persaingan bisnis nantinya.

“Kami juga akan memberikan skor yang tinggi kepada tiap bisnis yang memiliki daya ungkit lokal, artinya memproduksi sesuatu yang bisa memberdayakan pemuda sekitarnya. Untuk itu, kami akan mendatangkan narasumber senior di bidangnya untuk melakukan pendampingan berupa bisnis klinik bagi lima peserta terbaik tersebut,” jelasnya.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam, Suleman Nababan, mengatakan, “Maju mundurnya suatu bangsa sangat tergantung pada wirausahawan yang mampu menggabungkan antara jiwa kewirausahaan dan teknologi. Untuk itu, kegiatan ini sangat strategis sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menumbuhkan jilah wirausaha di kalangan pemuda”

Kemenpora melaksanakan kegiatan prakualifikasi Teknoprener Muda Pemula ini sebagai agenda tahunan, di mana tahun 2018 ini digelar di empat kabupaten dan kota di Indonesia, yakni Klaten, Malang, Batam dan Menado.

Sumber

DD